Dunia Hiburan Kala Pandemi – Apa artinya bisnis hiburan tanpa ketidakhadiran penonton? Tetapi, itulah yang sekarang dihadapi oleh kalangan emiten pengusung bisnis hal yang demikian pengaruh pandemi Covid-19 yang belum berlalu. Sekarang mereka semestinya berlari pesat untuk menebus ‘kesepian’ sebelumnya. Menjelang akhir Juli, cahaya sang surya menyirami bumi pertiwi ditengah pandemi yang masih ogah angkat kaki. I Gede Robi, frontman grup musik rock Navicula, tengah bersiap memanen kebun kecilnya di Ubud, Bali. Ada kacang panjang, labu, kenikir hingga dengan terung.
Pandemi sudah menyokongnya menjadi petani. DYAN menekuni empat segmen bisnis utama, ialah segmen event organizer (EO), segmen usaha konvensi dan eksibisi di Surabaya dan Bali. Lalu segmen perhotelan di Bali, dan kebun raya di Purwodadi serta Bali yang sejauh ini operasinya masih terbatas. Segmen EO dilaksanakan secara daring yang kebanyakan nya dilakukan melalui link http://thisislike.com/, meskipun bisnis perhotelan kemungkinan dibuka kembali pada Agustus. Pada kuartal I/2020, DYAN masih membukukan pendapatan Rp123,24 miliar, turun dari tahun sebelumnya Rp128,88 miliar. Adrian S.
Herlambang, Direktur Utama Dyandra Media International, masih optimistis dengan prospek bisnisnya. “Dalam situasi dikala ini, perusahaan konsisten mengejar pendapatan dan operasional dilakukan secara lean untuk mengantisipasi operating keuntungan yang diperkirakan menurun,” katanya. DYAN akan mengasah pemasukan lewat event akbar pada Oktober. Proyek kolaborasi ini diyakini sebagai solusi baru di era new normal dikala masyarakat akan lebih selektif dan tepat sasaran dikala menghadiri sebuah perhelatan.
Perkembangan Dunia Hiburan Kala Pandemi
Pemerintah Indonesia memang tak secara tegas memakai lockdown, sebagaimana diaplikasikan sejumlah negara. Pemerintah Indonesia cuma mengeluarkan imbauan untuk menjaga jarak atau social distancing guna meredam penyebaran Covid-19. Masyarakat dipinta mengurangi kegiatannya daftar agen bola terbaik di luar, dan memakai “work from home”. Pada 18 Juli, sesungguhnya cuma 28 persen bioskop yang beroperasi. Peningkatan signifikan terjadi sesudah bioskop-bioskop China dibuka jelang akhir Juli.
Data itu juga menyatakan 54 persen bioskop China mulai beroperasi pada akhir minggu pertama sesudah pemerintah membolehkan layar lebar kembali buka. Kondisi membaik pada akhir minggu kedua dengan 73 persen bioskop mulai beroperasi lagi. Sementara untuk aktivitas-aktivitas yang sifatnya mengumpulkan massa dilarang. Kebijakan hal yang demikian memukul bermacam-macam sektor perekonomian Indonesia, tidak terkecuali industri hiburan. Sejumlah konser, peluncuran film, pertunjukan terpaksa ditunda untuk mengurangi pengumpulan massa yang dapat berimbas pada perluasan virus Covid-19.